Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak mengendus ada ketidakwajaran dari pihak Formula E Operation (FEO) dalam pembangunan arena lintasan balap yang menurutnya mweugikan Indonesia sebagai tuan rumah.
Gilbert mengatakan, pihak FEO telah melukai harga diri bangsa karena tidak menyetujui podium yang sudah dibangun.
Ia menilai FEO terlalu mengekang apa yang seharusnya menjadi ketentuan dari pihak Indonesia dalam proses pembangunan tersebut.
"Podium yang aturannya dibangun itu tidak disetujui, harus sesuai dengan Formula E Operation, saya melihat sebenarnya kontraknya ini sangat merugikan Indonesia dan melukai harga diri Indonesia, karena apa, itu kan uang kita, kenapa Formula E yang menentukan podiumnya seperti apa," kata Gilbert kepada wartawan, Minggu (27/3/2022).
Baca Juga: Seret Nama Anies Baswedan, KPK Didorong Bongkar Kasus Formula E! Politisi PDIP: Ada yang Disembunyikan...
Menurutnya, ketidaksetujuan FEO terhadap pembangunan podium Formula E mesti dipertanyakan, karena hal tersebut tidak ada kaitannya dengan proses balapan.
Berbeda halnya apabila dengan track yang memang sudah mesti mengikuti aturan yang ditentukan.
"Kalau tracknya masih wajar, saya masih bisa masuk akal kalau kemudian track itu sesuai Formula E Operation, tetapi kalau podium yang notabene itu penontonnya orang Indonesia mesti sesuai dia, menurut saya ini kontrak yang sangat merugikan sebenarnya," ungkapnya.
Baca Juga: Digelar 1 April 2022, Duta Besar Negara Sahabat Akan Warnai Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan
Dengan begitu, Politisi PDIP itu beranggapan penyelenggaraan Formula E hanya untuk untuk menyenangkan segelintir pihak yang memiliki kepentingan, seperti pihak FEO juga Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang bersikeras agar acara tersebut digelar.
"Formula E buat saya ini adalah untuk menyenangkan Formula E Operation, bukan untuk rakyat Indonesia, dan kemudian untuk menyelamatkan mereka yang menandatangani kontrak itu," tegasnya.