Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, memberikan sindiran kepada Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, soal ‘setoran’ infak Jumatan seluruh masjid di Jakarta ke sejumlah organisasi masyarakat (ormas).
Sebagai informasi, sejumlah ormas Islam di Jakarta telah berencana untuk melakukan pengumpulan dana untuk korban bencana gempa Cianjur, Jawa Barat, dengan meminta setengah atau 50 persen infak Jumat di masjid yang ada di Jakarta.
Baca Juga: Telak! Rocky Gerung: Partai Gagal Lakukan Kaderisasi, Buktinya Anies Bisa Nyapres!
Cara penyaluran tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Munahar Muchtar setelah bertemu dengan Heru Budi. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Syamsul Maarif dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Makmun Al Ayyubi.
Menurut Munahar, Heru telah menyetujui rencana tersebut sehingga nantinya masjid-masjid di Jakarta akan diberikan surat imbauan untuk menyetor 50 persen infak yang didapat ke rekening perwakilan ormas. Hal itu akan dilakukan sebanyak dua kali.
Dana yang telah terkumpul tersebut kemudian akan diberikan kepada korban gempa melalui Bupati Cianjur.
Baca Juga: Demokrat Bantah akan Tinggalkan Koalisi Perubahan: Kamis Solid dan Terus Berproses!
Mengetahui hal tersebut, Said Didu pun merasa heran dan bertanya-tanya hubungan antara jabatan seorang gubernur dengan dana infak masyarakat.
“Apa urusannya Gubernur dg dana infak masyarakat ?” tanyanya dikutip Populis.id dari cuitan akun @msaid_didu yang diunggah pada Sabtu (3/12/2022).
Cuitan itu kemudian menimbulkan berbagai macam reaksi dari netizen, baik pro maupun kontra dengan pernyataannya.
Apa urusannya Gubernur dg dana infak masyarakat ? https://t.co/dMLvuLBZbL
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) December 2, 2022