Insiden bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, pada Rabu (7/12/2022), sempat menggemparkan publik. Terlebih, foto pelaku yang meninggal di tempat juga tersebar di media sosial.
Salah satu orang yang menanggapi bom bunuh diri tersebut adalah politisi PDI Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul. Dalam cuitannya, ia mengunggah video ceramah lawas Ustaz Abdul Somad (UAS).
Dalam video ceramah yang berdurasi hampir dua menit tersebut, UAS sendiri terdengar meminta jemaah untuk tidak dikatakan sebagai bom bunuh diri, melainkan gerakan mati syahid.
Ruhut kemudian menyenggol pihak kepolisian dan meminta untuk mewaspadai UAS yang secara terang-terangan seperti mendukung bom bunuh diri.
“Waspada waspada waspadalah karena kalau ini secara terang benderang disampaikan sangat b e r b a h a y a, karena tingkat penalaran yg mendengar tidak sama jadi tolongdiwaspadai Aparat Kepolisian sebagai Kamtibmas MERDEKA,” pungkasnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @ruhutsitompul pada Kamis (8/12/2022).
Namun, setelah ditelusuri, video tersebut dipotong dan sudah viral beberapa kali. UAS bahkan sempat melakukan klarifikasi pada 2018 silam dan menyadari kalau video itu akan terus digunakan jika ada peristiwa yang berkaitan dengan potongan ceramahnya.
Melalui klarifikasinya beberapa tahun lalu itu, UAS menegaskan kalau dirinya sedang menjawab pertanyaan jemaah soal bom bunuh diri di Palestina.