Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengecam aksi teror yang terjadi di rumah mantan Gubernur Banten, Wahidin Hasyim. Teror dengan melempar ular cobra satu karung itu dilakukan orang tak dikenal jelang kedatangan Anies Baswedan. Kedatangan Capres NasDem itu dalam rangka safari politik menuju Pemilu 2024 mendatang.
"Kami menyayangkan aksi teror politik seperti ini. Ini cara-cara kotor yang tak sehat," katanya saat dikonfirmasi Populis.id pada Kamis (26/01/2023).
Ia menegaskan, saat ini rakyat semakin cerdas. Maka, cara-cara intimidatif seperti ini tak akan menyurutkan semangat dan membendung aspirasi perubahan dan perbaikan yang terus bergulir di masyarakat.
"Bukannya membuat takut, cara-cara seperti ini malah akan semakin menambah dan mengobarkan semangat perjuangan, apalagi di Banten daerah para Jawara," tegasnya.
Kamhar pun mengapresiasi respon Anies Baswedan terhadap teror-teror seperti ini melalui tulisan dari baju yang dikenakannya "Abdi nu Ngider, Naha Anjeun nu Kader".
"Artinya ‘Saya yang keliling, kenapa kamu yang takut’. Ini cara yang cerdas merespon cara-cara norak seperti ini. Kami tidak takut, rakyat tidak takut," pungkasnya.
Sebelumnya, teror ular cobra mewarnai safari politik bakal Calon Presiden (Capres) Partai NasDem Anies Baswedan di Banten. Hal ini diketahui dari adanya puluhan ular cobra yang dilemparkan ke belakang rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Ular cobra yang masih dibungkus menggunakan karung itu dilempar ke pelataran rumah Wahidin Halim oleh orang tak dikenal. Kejadian itu berlangsung
sekitar pukul 03.40 WIB pada Rabu (25/01/2023) pagi.
Wahidin menyebut, tidak mempermasalahkan adanya teror tersebut. Dia menyatakan tidak takut dengan adanya teror tersebut. Menurutnya orang yang melakukan teror itu tidak memiliki adab dalam berpolitik.