Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, mengungkap sejumlah analisis nota pembelaan pribadi (allocution) terdakwa Ferdy Sambo dalam sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriyansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Menurut Reza, yang dinantikan dari nota pembelaan pribadi terdakwa adalah ekspresi akuntabilitas, perasaan bersalah dan permintaan maaf. "Serta kesungguhan untuk bertanggung jawab," kata Reza Indragiri melalui keterangan tertulis, Rabu (25/1/2023).
Reza lantas membuat poin-poin tentang alur allocution yang disampaikan eks kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, sebagai berikut:
1. Mengecam publik yang telah menghakimi dirinya
2. Menggambarkan dampak sikap publik terhadap dirinya dan keluarganya
3. Membingkai pemerkosaan oleh Brigadir Yosua sebagai titik awal peristiwa
4. Menekankan itikadnya untuk menolong Y dan menyelamatkan Bharada Rizhard Eliezer (RE) alias Bharada E
5. Penyesalan dan permohonan maaf kepada keluarganya sendiri
6. Penyesalan dan permohonan maaf kepada Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal, dan Bharada E
7. Permintaan akan putusan hakim yang adil dengan pertimbangan seobjektif mungkin
Baca Juga: Nggak Mau Ferdy Sambo Dipenjara Seumur Hidup, Mantan Pegawai KPK Minta: Vonisnya Lebih Ringanlah
8. Doa dengan mengutip ayat Injil. Dalam evaluasinya, sarjana psikologi UGM Yogyakarta itu menyebut Sambo sejak awal justru memperteguh kesan menyerang (agresif ofensif), tetapi dengan kemasan rendah hati.
Lihat Sumber Artikel di JPNN.com Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Populis dengan JPNN.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab JPNN.com.