Sebabkan Guru Honorer Dipecat, Ridwan Kamil Diminta Belajar dari Jokowi: Pemimpin Kok Baperan?

Sebabkan Guru Honorer Dipecat, Ridwan Kamil Diminta Belajar dari Jokowi: Pemimpin Kok Baperan? Kredit Foto: Moehamad Dheny Permana

Dalam komennya, Sabil menggunakan kata "maneh" yang merupakan bahasa sunda dengan arti "kamu" yang digunakan untuk menyapa sebaya.

Sabil mengaku menggunakan kata tersebut karena sosok Kang Emil yang terbuka. Kang Emil dikenal sebagai orang yang akrab dengan followers, juga dengan banyak warga lainnya.

"Saya akui menggunakan kata maneh karena Kang Ridwan Kamil itu someah (ramah), akrab dengan followers-nya, banyak warga, bahkan dua kali saya sempat dan pernah ketemu saat sebagai Wali Kota Bandung saat itu. Dia sangat akrab, enak secara personal," ungkap dia.

Baca Juga: PKS Akui Koalisi Perubahan Belum Umumkan Cawapres Pendamping Anies Baswedan Gegara PDI Perjuangan

Sehingga menurutnya, kata maneh yang dia gunakan tidak memiliki tujuan merendahkan apalagi tidak sopan terhadap Kang Emil.

Terkait hal itu, Kang Emil pun angkat bicara soal pemecatan Sabil. Ia mengaku tidak tahu-menahu terkait pemecapan Sabil.

"Saya tidak melakukan apa-apa ya. Mungkin ada yang melaporkan atau gimana. Pada dasarnya kritik mah boleh-boleh aja. Saya kan selalu menjawab, kalau mengkritik boleh, kalau tidak sopan ya harus sopan, gitu aja. Bahwa sekolahnya melakukan sebuah tindakan, kan di luar kewenangan saya," tutur Kang Emil.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Saya Mendukung Pak Airlangga Sebagai Capres Golkar...

Terkait kata "maneh" yang digunakan Sabil dalam menyampaikan aspirasi pertanyaan ke postingannya, Sabil, Emil jelaskan soal Undak Usuk Bahasa Sunda. Emil menganalogikan seorang anak kepada orangtua yang menggunakan kata "maneh". "Kalau orang berbahasa Sunda, itu ada namanya Undak Usuk. Anda bayangkan, Anda bicara begitu (maneh) ke ibu kandung, sopan enggak?," ungkapnya.

Lebih lanjur, Kang Emil juga telah menghubungi dua sekolah tempat Sabil mengajar dan meminta agar Sabil tidak dipecat. Orang nomor satu di Jabar ini meminta agar pihak sekolah mengingatkan Sabil, bukan memberhentikannya sebagai tenaga pengajar.

"Saya sudah menelepon ke yayasan yang menaunginya tidak usah sampai diberhentikan kecuali ada hal yang sangat fundamental. Hal begini cukup diingatkan saja. Maka tadi saya telepon kepala Yayasan yang menaungi bersangkutan juga Manbaul Ulum di SMK Telkom surat pemberhentiannya ditarik saja cukup diingatkan saja secara manusiawi," tandasnya.

Lihat Sumber Artikel di Warta Ekonomi Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Populis dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Tampilkan Semua
Halaman

Populis Discover

Terkait

Terpopuler

Terkini