Eks Pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo akhirnya angkat bicara mengenai perkara yang sedang menimpa putranya Mario Dandy yang sekarang ini sudah dijebloskan ke dalam penjara setelah ditetapkan menjadi tersangka penganiayaan sadis kepada David Ozora.
Mario dengan sadisnya menganiaya David Ozora hingga koma karena cedera otak yang sangat fatal,bahkan korban disebut-sebut mengalami cacat permanen buntut dari kekerasan tak manusiawi itu.
Kendati perbuatan anaknya sangat keji Rafael mengaku dirinya telah memaafkan anak bontotnya itu.
"Saya tetap menganggap anak lebih penting dari apa pun, apa pun kesalahan dia, saya sudah maafkan," kata Rafael dalam wawancara di sebuah televisi nasional dilansir Populis.id Jumat (31/3/2023).
Kasus penganiayaan sadis yang dilakukan kepada David Ozora merupakan permulaan dari hancurnya karier Rafael Trisambodo di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan. Masyarakat media sosial yang geram atas perlakuan keji Mario Dandy membongkar habis latar belakang keluarganya yang berujung pada terungkapnya kekayaan tak wajar milik Rafael Trisambodo.
Kini Rafael sudah ditetapkan menjadi tersangka penerima gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia disinyalir mengumpulkan uang haram lewat gratifikasi ini selama 12 tahun dengan nominal yang disinyalir mencapai puluhan miliar.
Selain menjadi tersangka gratifikasi, Rafael juga disinyalir melakukan kejahatan lain yakni pencucian uang, untuk kasus ini saat ini masih diselidiki KPK.
"Ya kalau saya itu pilihan, saya merasa bahwa karier itu bukan sesuatu yang lebih penting daripada anak," tutur Rafael.
Dalam wawancara itu Rafael mengaku sangat sedih lantaran salah mendidik Mario Dandy sehingga tumbuh menjadi pemuda brutal dan bengis. Dia mengaku sangat menyesal.
"Itulah yang membuat saya sebetulnya sedih, saya merasa bahwa saya sebagai seorang Ayah tidak bisa optimal untuk anak saya," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Rafael juga berharap agar putranya tidak dihukum secara berlebihan atas kasus kekerasan tersebut. Mario kata dia harus dihukum sesuai apa yang telah diperbuat.
"Saya harap anak saya tidak dihukum melebihi dari apa yang telah dia lakukan. Karena dia masih punya masa depan, dia masih punya harapan untuk dapat menjadi orang yang lebih baik," tuntasnya.
